Hollywood berduka karena tragedi penembakan yang terjadi saat pemutaran midnight "The Dark Knight Rises"
di Colorado, Amerika Serikat, pada Jumat, 20 Juli, waktu setempat.
Penembakan yang dilakukan oleh seorang pria berusia 24 tahun ini, James
Holmes, membuat 12 penonton meninggal dunia dan 59 orang terluka parah.
Salah satu korban meninggal dunia bahkan masih berusia 12 tahun.
Saksi mata menyebut, penembakan dilakukan oleh seorang pria yang menggunakan masker gas dan baju anti peluru. Pelaku melemparkan gas air mata ke tengah kerumunan orang penonton di Aurora, Colorado, kemudian menembaki kerumunan tersebut.
Tragedi ini pun membuat semua kalangan film terkejut dan sedih, termasuk sutradara Christopher Nolan dan Warner Bros. Pictures. Premiere film tersebut di Perancis yang sejatinya akan dihadiri oleh bintang-bintangnya juga langsung dibatalkan. "Warner Bros sangat berduka saat mengetahui insiden yang mengejutkan itu. Kami turut berduka bagi keluarga korban atas kejadian tragis ini," ujar perwakilan Warner Bros. Pictures.
Kabarnya, tragedi ini pun membuat Warner Bros mengambil keputusan tak akan memproduksi franchise film Batman lagi. "Dark Knight Rises" disebut-sebut benar-benar akan menjadi film terakhir Batman. Ke depannya, Warner Bros juga akan mencari franchise lain sebagai pengganti kesuksesan film-film Batman.
Sayangnya, ini bukanlah hal yang mudah bagi Warner Bros untuk menemukan film yang bisa menyamai kesuksesan Batman. "Masalah utamanya adalah tak semua karakter superhero di DC Comics fenomenal seperti Batman. 'Superman Returns' di 2006 lalu juga cukup mengecewakan," ujar Gitesh Pandya, salah seorang pengamat film.
Saat ini, sang pelaku penembakan telah diamankan oleh polisi setempat. Ketika melakukan aksi brutalnya, James memakai masker seperti tokoh penjahat di "Dark Knight Rises", Bane. Selain itu, pria yang baru saja keluar dari kuliah PhD-nya di University of Colorado ini juga mengaku sebagai Joker, tokoh yang diperankan almarhum Heath Ledger di "The Dark Knight". Kini, "The Dark Knight Rises" diramalkan akan gagal meraih posisi puncak box office minggu ini.
Saksi mata menyebut, penembakan dilakukan oleh seorang pria yang menggunakan masker gas dan baju anti peluru. Pelaku melemparkan gas air mata ke tengah kerumunan orang penonton di Aurora, Colorado, kemudian menembaki kerumunan tersebut.
Tragedi ini pun membuat semua kalangan film terkejut dan sedih, termasuk sutradara Christopher Nolan dan Warner Bros. Pictures. Premiere film tersebut di Perancis yang sejatinya akan dihadiri oleh bintang-bintangnya juga langsung dibatalkan. "Warner Bros sangat berduka saat mengetahui insiden yang mengejutkan itu. Kami turut berduka bagi keluarga korban atas kejadian tragis ini," ujar perwakilan Warner Bros. Pictures.
Kabarnya, tragedi ini pun membuat Warner Bros mengambil keputusan tak akan memproduksi franchise film Batman lagi. "Dark Knight Rises" disebut-sebut benar-benar akan menjadi film terakhir Batman. Ke depannya, Warner Bros juga akan mencari franchise lain sebagai pengganti kesuksesan film-film Batman.
Sayangnya, ini bukanlah hal yang mudah bagi Warner Bros untuk menemukan film yang bisa menyamai kesuksesan Batman. "Masalah utamanya adalah tak semua karakter superhero di DC Comics fenomenal seperti Batman. 'Superman Returns' di 2006 lalu juga cukup mengecewakan," ujar Gitesh Pandya, salah seorang pengamat film.
Saat ini, sang pelaku penembakan telah diamankan oleh polisi setempat. Ketika melakukan aksi brutalnya, James memakai masker seperti tokoh penjahat di "Dark Knight Rises", Bane. Selain itu, pria yang baru saja keluar dari kuliah PhD-nya di University of Colorado ini juga mengaku sebagai Joker, tokoh yang diperankan almarhum Heath Ledger di "The Dark Knight". Kini, "The Dark Knight Rises" diramalkan akan gagal meraih posisi puncak box office minggu ini.
ARTIKEL TERKAIT :
0 komentar:
Posting Komentar