Ponsel Android murah saat ini sudah mudah ditemukan bahkan harga yang
di bawah Rp 1 Juta pun sudah banyak di pasaran namun harga mmurah
pastinya tidak sama dengan ponsel android yang harganya mahal. Nah
berikut ini ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan sebelum kamu
membeli ponsel android murah mau tahu apa aja itun simak 5 Hal Perlu
Diperhatikan Sebelum Membeli Ponsel Android Murah berikut ini.
1. Layar Kurang Jernih
Ponsel android yang dijual murah terkadang memiliki kualitas layar yang kurang jernih karena harga yang murah maka pihak pembuat ponsel akan mengurangi kualitas layar ponsel agar biyaya produksi tidak terlalu mahal. Biasanya, resolusi layar Android murah berada di bawah 480 x 320 pixel. Di samping itu, teknologi layar sentuhnya juga mungkin kurang mulus dan kurang responsif.
2. Bodi Kurang Mantap
Ponsel android murah biasanya bodnya kurang mantap dan bagus dan mudah rusak. Beberapa ponsel Android murah mungkin juga terbatas dalam soal pasokan aksesoris casing dari pihak ketiga untuk melindungi bodi. Terlebih jika mereknya kurang populer.
3. Tidak Kebagian Update Software
Para pengambang software biasa lebih mengutamakan produsen ponsel android yang lebih premium dan mahal sebab keuntungan penjualan ponsel android premium lebih menguntungkan. Sehinga para pengembang aplikasi lebih cepat memberikan update software kepada produsen ponsel android mahal dari pada ponsel android yang murah bahkan tidak diberikan update sama sekali.
4. Prosesor & RAM Kurang Gahar
Prosesor boleh dibilang adalah nyawa di sebuah smartphone. Semakin tinggi spesifikasinya, maka bakal semakin kencang performa ponsel. Di kala ponsel kelas atas sudah menggunakan prosesor dual core atau quad core, Android kelas bawah biasanya punya prosesor dengan clock speed kurang dari 1GHz dan juga RAM (random access memory) minimalis.
5. Brand Tidak Jelas
Sistem operasi Android bisa digunakan oleh semua vendor yang menginginkan secara gratis. Sehingga cukup banyak vendor kurang dikenal menjajakan Android murah. Jangan cepat tergiur dulu meski harganya sangat murah. Bisa jadi ponsel dari vendor yang kurang dikenal ini tidak baik kualitasnya.
Nah itulah beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan sebelum membeli ponsel Android murah.
1. Layar Kurang Jernih
Ponsel android yang dijual murah terkadang memiliki kualitas layar yang kurang jernih karena harga yang murah maka pihak pembuat ponsel akan mengurangi kualitas layar ponsel agar biyaya produksi tidak terlalu mahal. Biasanya, resolusi layar Android murah berada di bawah 480 x 320 pixel. Di samping itu, teknologi layar sentuhnya juga mungkin kurang mulus dan kurang responsif.
2. Bodi Kurang Mantap
Ponsel android murah biasanya bodnya kurang mantap dan bagus dan mudah rusak. Beberapa ponsel Android murah mungkin juga terbatas dalam soal pasokan aksesoris casing dari pihak ketiga untuk melindungi bodi. Terlebih jika mereknya kurang populer.
3. Tidak Kebagian Update Software
Para pengambang software biasa lebih mengutamakan produsen ponsel android yang lebih premium dan mahal sebab keuntungan penjualan ponsel android premium lebih menguntungkan. Sehinga para pengembang aplikasi lebih cepat memberikan update software kepada produsen ponsel android mahal dari pada ponsel android yang murah bahkan tidak diberikan update sama sekali.
4. Prosesor & RAM Kurang Gahar
Prosesor boleh dibilang adalah nyawa di sebuah smartphone. Semakin tinggi spesifikasinya, maka bakal semakin kencang performa ponsel. Di kala ponsel kelas atas sudah menggunakan prosesor dual core atau quad core, Android kelas bawah biasanya punya prosesor dengan clock speed kurang dari 1GHz dan juga RAM (random access memory) minimalis.
5. Brand Tidak Jelas
Sistem operasi Android bisa digunakan oleh semua vendor yang menginginkan secara gratis. Sehingga cukup banyak vendor kurang dikenal menjajakan Android murah. Jangan cepat tergiur dulu meski harganya sangat murah. Bisa jadi ponsel dari vendor yang kurang dikenal ini tidak baik kualitasnya.
Nah itulah beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan sebelum membeli ponsel Android murah.
ARTIKEL TERKAIT :
0 komentar:
Posting Komentar